Detoks atau detoksifikasi adalah proses penghilangan atau pengurangan racun dalam tubuh. Sebetulnya, tubuh kita sudah memiliki sistem detoksnya sendiri yang yang melibatkan berbagai organ seperti: hati, paru-paru, organ pencernaan, dll.
Lalu, gimana sistem detoks kita bekerja?
Kira-kira seperti ini cara sistem detoks kita bekerja:
Hati: memproses dan memetabolisme berbagai racun, bahan kimia, obat-obatan dll. Hati akan mengubah zat ini jadi bentuk yang tidak berbahaya di dalam empedu sehingga dapat dikeluarkan tubuh.
Ginjal: menyaring limbah dan racun dari aliran darah. Mereka menghilangkan racun yang larut dalam air, seperti urea, mineral berlebih, obat-obatan, dan produk limbah lainnya, melalui urin.
Paru-paru: menghilangkan zat dan gas yang mudah menguap, seperti karbon dioksida dan bahan kimia yang mudah menguap melalui pernapasan.
Sistem pencernaan: pembuangan limbah dan racun dari tubuh. Hati memproses racun dan mengeluarkannya ke dalam empedu, yang kemudian bergerak ke usus. Dari situ, beberapa racun dikeluarkan melalui feses.
Kulit: Berkeringat adalah salah satu bentuk detox tubuh juga, membantu menghilangkan racun, seperti logam berat dan beberapa bahan kimia, dari tubuh.
Namun, meskipun tubuh kita sudah punya mekanisme detoks alaminya sendiri, terkadang memang diperlukan "push" dari luar untuk bisa memaksimalkan prosesnya, terutama kita jumlah "racun" yang terserap tubuh sudah terlalu banyak.
Beberapa hal yang bisa kita, sebagai pemilik tubuh, lakukan untuk bantu tubuh memaksimalkan fungsi detoksifikasinya:
- Pola makan yang teratur & sehat
- Tidur yang cukup
- Olahraga rutin
- Minum air putih yang cukup
- Hindari paparan radikal bebas yang ada di luar (seperti sinar UV, polusi, pestisida dll)
- Memelihara kesehatan organ Hati, ginjal, dan pencernaan
Kenapa detoks penting dilakukan?
- Mencegah penyakit kronis seperti diabetes, stroke dan kanker
- Menjaga kesehatan pencernaan
- Mencegah penuaan dini
- Berat badan stabil
- Membantu mencegah alergi, batuk atau pilek
- Bikin kulit jadi lebih sehat & glowing