Tanaman Moringa oleifera merupakan semak atau dapat pula berupa pohon yang berasal dari Asia dan Afrika. Dikenal sebagai Kelor (Jawa, Sunda, Bali, Lampung) tanaman ini juga memiliki beberapa nama sebutan di daerah-daerah tertentu seperti KErol (Buru), Marangghi (Madura), Moltong (Flores), Kelo (Gorontalo), Keloro (Bugis), Kawano (Sumba), ONgge (Bima) dan Hao fo (Timor).
Benefits:
Daun Kelor mampu membantu meningkatkan produksi ASI via peningkatan prolaktin. Riset menemukan bahwa jumlah ASI pada kelompok yang diberikan Moringa oleifera sampai 47% lebih banyak dari pada kelompok kontrol.
Selain itu, vitamin seperti beta-karoten, vitamin A, vitamin B seperti asam folat, piridoksin dan asam nikotinat, vitamin C, D dan E juga terdapat pada tanaman Kelor.
Daun Kelor juga kaya akan mineral seperti kalsium, potasium, zinc, magnesium, besi dan tembaga.
Daun Kelor memiliki kandungan mineral yang sangat tinggi. 8 ons susu dapat memberikan 300-400 mg kalsium dibandingkan daun kelor yang dapat memberikan 1000 mg kalsium dan bubuk kelor dapat memberikan lebih dari 400 mg kalsium.
Bubuk kelor juga dapat digunakan sebagai pengganti tablet bersi sebagai pengobatan anemia karena bubuk daun kelor memiliki 28 mg zat besi.
Studi juga telah menunjukkan bahwa kelor memiliki kemampuan agen anti-neoproliferatif yang mampu menghambat pertumbuhan sel kanker. Ekstrak dan larutan daun kelor telah terbukti efektif sebagai agen antikanker.